Ringkasan
Keanekaragaman
mahkluk hidup dibedakan dalam dua dunia yaitu dunia tumbuhan dan hewan, atau yang biasa disebut dengan flora
dan fauna. kondisi seperti ini mengakibatkan adanya hubungan yang membentuk suatu ekosistem. Ekosistem
adalah suatu kondisi hubungan interpendensi (saling ketergantungan) antara faktor
biotik dengan faktor abiotik (fisik dan
kimiawi) pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya ekosistem kolam,
ekosistem pantai atau ekosistem hutan rawa gambut. selain itu terdapat dalam skala besar yaitu disebut dengan bioma. Bioma
merupakan ekosistem dalam skala besar yang melibatkan iklim akibat perbedaan
letak geograpis, disebut juga ekosistem klimaks, misalnya gurun, hutan hujan
tropis, hutan gugur, dan tundra. sedangkan Ekologi
merupakan cabang biologi yang relatif
baru, namun banyak kaitanya dengan cabang-cabang ilmu biologi lainya
atau ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antar mahluk hidup dengan
lingkungannya.Bisa juga diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
lingkungan hidupnya. Pendekatan
ekologi adalah memahami faktor-faktor
dan proses penting yang melandasi keberadaan dan kelimpahan jenis di
tempat hidupnya. Berbagai faktor atau proses penting itu dijadikan sumber
informasi dan titik acuan untuk kepentingan manusia. Beberapa
macam hubungan atau interaksi ekologi antar sesama mahluk hidup terjadi dalam
bentuk saling merugikan, saling membunuh, atau saling mengumtungkan. materi full text dapat di donwload disini!!!
Kamis, 02 Juli 2015
Sabtu, 27 Juni 2015
Pengaruh Sedimentasi Terhadap Kualitas Air, Produktivitas Primer dan keanekaragaman Makrozoobentos di Berbagai Perairan Estuari di Indonesia
Tulisan ini membahas tentang kualitas
perairan, sedimentasi, ekosistem Estuari, sumberdaya hayati dan hewani primer,
serta pengaruh sedimentasi terhadap kelimpahan dan keanekaragaman makrozobentos
diperairan estuari. Tulisan ini merupakan hasil
ringkasan yang didapatkan dari berbagai sumber jurnal penelitian di Indonesia
yang kemudian dimuat dalam sebuah makalah. Muara sungai Banyuasin memiliki karakterisitik sedimen dasar dalam bentuk
lanau sedang yang nilai butiranya 20.53 – 25.48 μm. Fraksi sedimen di muara
Sungai Banyuasin memiliki kecepatan mengendap sebesar 0.073 – 0.30 cm/s. Produktivitas primer estuari Cisadane tergolong sangat
tinggi, walaupun tingkat produktivitas primer estuari Cisadane berada pada
kisaran yang tergolong tidak rendah dan berfluktuasi. Sedimen
Estuari Porong untuk saat ini sebagian besar struktur tanahnya tanah
lempung, berpasir, dan lumpur, nilai indeks
keanekaragaman makrobentos pada tahun 1989 berkisar antara 1,08-1,60 dan tahun
2013 menjadi 2,3 dengan kualitas
perairan dalam kategori tercemar ringan. Estuaria Kuala Sugihan, fraksi sedimenya lempung berdebu dan
lempung berliat, jenis makrozoobenthos yang ditemukan sebanyak 21 jenis
termasuk dalam 4 kelas yaitu Gastropoda, sebanyak 9 jenis, Polychaeta sebanyak
9 jenis, Bivalvia sebanyak 2 jenis dan Crustacea sebanyak 1 jenis. Kepadatan
makrozoobenthos berkisar antara 29-1274 individu/m2. Toksisitas
sedimen yang dikarenakan logam berat berupa tembaga di perairan estuari Cirebon
berpengaruh pada keterlambatan perkembangan larva kerang hijau (Perna
viridis).
Kata Kunci: Estuari, sedimen, keanekaragaman
makrozoobenthos, produktivitas primer
semoga bermanfaat dan materinya dapat di donwloaddisini!
PENANGANAN AQUARIUM IKAN HIAS
1. PENDAHULUAN
Sejalan dengan lajuna pembangunan Kota Jakarta, maka perkembangan
perikananpun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini dimungkinkan
karena pada hakekatnya Kota Jakarta merupakan Wilayah konsumen yang potensil,
sehingga sangat mendukung dalam usaha pemasarannya. Mengamati kegiatan usaha
Perikanan khususnya ikan hias tentunya tak dapat dipisahkan dengan sarana
penunjang yang yang tak kalah pentingnya dengan usaha ikan hias itu sendiri
yaitu "AQUARIUM" karena betapun indahnya ikan hias apabila tidak ditunjang
dengan penampilan aquarium serta dekorasi yang memadai, maka sesungguhnya nilai
keindahan itu telah berkurang dan ini hanya bisa dicapai melalui penanganan
yang tekun dan kontinue. Untuk mengembangkan usaha ikan hias diwilayah DKI
Jakarta dilaksanakan melalui Pusat Promosi Hasil-hasil Perikanan yang
beralokasi di Jalan Sumenep, Jakarta Pusat.
2. PERLENGKAPAN AQUARIUM
- Aquarium
dalam keadaan bersih dan tidak bocor
- Tanaman
hdiup secukupnya
- Bahan-bahan
dekorasi: pasir bersih (tidak mengandung lumpur), koraltex, akar kayu dan
batu karang
- Pompa
udara (aerator) sebagai alat penambah oksigen dalam air
- Lampu neon
ultra violet pada malam hari dapat menimbulkan rasa alami yang mempesona
- Filter
yang dihubungkan dengan aerator berfungsi sebagai penyaring kotoran dalam
air
- Peralatan
lainnya: slang plastik, serokan dan pembersihkaca.
3. TEKNIS DEKORASI AQUARIUM
- Pasir
dimasukkan kedalam aquarium lalu diatur/dipadat sambil diberi percikan air
secukupnya.
- Kemudian
tanaman air ditanam dengan cara dibenamkan kedalam pasir (tanaman yang
lebih tinggi diletakkan dibagian belakang)
- Setelah
diperkirakan siap untuk didekor, maka sebelum diisi air permukaan tanaman
dan pasir ditutup dengan kertas koran atau plastik. Hal ini dilakukan
dengan maksud agar tekanan air tidak merusak tanaman dan tidak menimbulkan
kekeruhan.
- Air dalam
aqurium ditunggu sampai kotorannya mengendap, lalu ikan dimasukkan
(diusahakan jenis ikan yang tidak saling memangsa)
- Tahap
selanjutnya aerator dipasang sesuai ukuran aquarium, tapi bila tersedia
banyak tanaman hidup, aerator cukup dipasang pada malam hari saja
- Aquarium
diletakkan ditempat yang datang agar tekanan air merata dan diusahakan
jangan terlalu banyak terkena sinar matahari karena akan mempercepat
tumbuhnya lumut.
4. MAKANAN IKAN
- Makanan
ikan hias air tawar terdiri dari 2 macam yaitu: makanan alami seperti kutu
air (Moina) cacing rambut (Fubifek, Chironomus) dan lawa nyamuk (cuk).
- Makanana
alami harus dibersihkan/dibilas terlebih dahulu dengan air bersih sebelum
di berikan pada ikan dan satu hari cukup 1 (satu) kali saja
- Makanan
buatan: wafer, tahu, darah ayam/kerbau/marus
- Makanan
buatan sebaiknya diberikan pada saat tidak ada makanan alami
- Pemberian
makanan diusahakan jangan sampai tersisa karena dapat menimbulkan
pembusukan/ keracunan
5. PENUTUP
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari keindahan aquarium ikan hias
antara lain:
- dapat
mendidik rasa cinta alami
- merupakan
hiburan yang dapat mengendorkan urat syaraf serta menimbulkan rasa tentram
di rumah
- menambah
keindahan ruangan dan tidak memerlukan tempat yang luas
- merupakan
usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan keluarga
- menjaga
kelestarian sumber daya perikanan
Jumat, 26 Juni 2015
MEMIJAHKAN INDUK IKAN LELE (Clarias sp) SECARA BUATAN DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK KELENJAR HIPOFISA IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Pemijahan ikan lele secara buatan merupakan usaha yang dilakukan untuk memproduksi ikan lele dengan tingkat pembuahan (hatching rate) yang tinggi. saat ini kebutuhan benih ikan lele sangat tinggi, dimana pasokan benih yang kurang mengakibatkan produksi untuk ikan konsumsipun menjadi terhambat. diharapkan dengan penerapan teknologi pemijahan ikan lele secara buatan dengan menggunakan hormon dari ekstrak kelenjar hipofisa ikan mas ini dapat meningkatkan produksi komoditas perikanan dari ikan lele ini supaya dapat memnuhi kebutuhan masyrakat, mendapatkan keuntungan lebih dan bersifat sustainable. Materi ini merupakan hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh saya sendiri dalam rangka mengikuti Lomba Keterampilan Siswa SMK Tingkat Nasional tahun 2011 mewakili Provinsi Bangka Belitung. Semoga bermanfaat dan materi dapat di DONWLOAD DI SINI!!!
KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL POTENSI SUMBERDAYA PERAIRAN DALAM KEGIATAN USAHA BUDIDAYA
Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil penulisan pribadi dari saya dalam rangka melaksanakan lomba karya tulis ilmiah nasional tingkat nasional tahun 2011. semoga bisa bermanfaat dan menjadi informasi untuk yg membutuhkan, silahkan DONWLOAD DI SINI!!!
TEKNIK PEMELIHARAAN IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus) di BBPBAP Jepara, Jawa Tengah
materi tentang budidaya ikan nila salin ini merupakan hasil kerja praktek penulis, di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, Jawa Tengah. semoga materi ini dapat bermanfaat. selama belajar dan silahkan DONWLOAD DISINI
Jumat, 27 Maret 2015
BUDIDAYA IKAN HIAS MANFISH (Pterophyllum scalare)
1. PENDAHULUAN
Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak
dibudidayakan di Indonesia.
Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya
menarik serta gerakkannya yang tenang.
Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas,
bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak
membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
2. PEMIJAHAN
1) Perbedaan induk jantan dan betina
INDUK JANTAN
- Ukuran relatif lebih besar dari induk
betina pada umur yang sama
- Dilihat dari atas perut pipih atau
ramping
- Bentuk kepala agak besar
- Antara mulut dan sirip punggung
berbentuk cembung.
INDUK BETINA
- Mempunyai ukuran relatif lebih kecil
dari induk jantan
- Perut terlihat besar dan menonjol
- Kepala lebih kecil
- Antara mulut ke sirip punggung
membentuk garis lurus, kadangdang menonjol sedikit.
2) Pemilihan Induk
a. Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6
bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm
b. Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara
menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2)
meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish
akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada
malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari
kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk
dipijahkan.
3) Cara Pemijahan
a. Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi
air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm
b. Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik
atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
c. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang
d. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat
dengan mulutnya
e. Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu
kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
f. Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
3. PEMELIHARAAN BENIH
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan
telur ada beberapa cara:
a. Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam
aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar
telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah
lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan
b. Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas
(2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke
aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama (a)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih:
a. Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya
harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan
+ 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk
mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan
oksigen dengan menggunakan pompa udara.
b. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi
makan
c. Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa
rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
d. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
e. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
4. PEMBESARAN
1) Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di
aquarium yang lebih besar
2) Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada bak tembok
berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15 s.d. 20 cm
3) Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua,
sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
4) Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air
ditambah serta diberi pompa udara
5) Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air
sebagaimana semula.
5. PENUTUP
1) Karena bentuk dan warnanya yang menarik, serta gerakan yang tenang,
sehingga minat masyarakat terhadap ikan manfish (Angle Fish) cukup besar)
2) Harga ikan Manfish pun cukup tinggi, sehingga pembudidayaannya dapat
dijadikan sebagai usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan
keluarga.
6. SUMBER
Dinas Perikanan, DKI Jakarta, Jakarta.
Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak
dibudidayakan di Indonesia.
Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya
menarik serta gerakkannya yang tenang.
Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas,
bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak
membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
2. PEMIJAHAN
1) Perbedaan induk jantan dan betina
INDUK JANTAN
- Ukuran relatif lebih besar dari induk
betina pada umur yang sama
- Dilihat dari atas perut pipih atau
ramping
- Bentuk kepala agak besar
- Antara mulut dan sirip punggung
berbentuk cembung.
INDUK BETINA
- Mempunyai ukuran relatif lebih kecil
dari induk jantan
- Perut terlihat besar dan menonjol
- Kepala lebih kecil
- Antara mulut ke sirip punggung
membentuk garis lurus, kadangdang menonjol sedikit.
2) Pemilihan Induk
a. Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6
bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm
b. Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara
menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2)
meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish
akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada
malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari
kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk
dipijahkan.
3) Cara Pemijahan
a. Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi
air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm
b. Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik
atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
c. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang
d. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat
dengan mulutnya
e. Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu
kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
f. Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
3. PEMELIHARAAN BENIH
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan
telur ada beberapa cara:
a. Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam
aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar
telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah
lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan
b. Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas
(2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke
aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama (a)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih:
a. Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya
harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan
+ 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk
mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan
oksigen dengan menggunakan pompa udara.
b. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi
makan
c. Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa
rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
d. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
e. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
4. PEMBESARAN
1) Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di
aquarium yang lebih besar
2) Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada bak tembok
berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15 s.d. 20 cm
3) Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua,
sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
4) Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air
ditambah serta diberi pompa udara
5) Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air
sebagaimana semula.
5. PENUTUP
1) Karena bentuk dan warnanya yang menarik, serta gerakan yang tenang,
sehingga minat masyarakat terhadap ikan manfish (Angle Fish) cukup besar)
2) Harga ikan Manfish pun cukup tinggi, sehingga pembudidayaannya dapat
dijadikan sebagai usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan
keluarga.
6. SUMBER
Dinas Perikanan, DKI Jakarta, Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)