Jumat, 21 September 2012

Teknologi Penaganan Rumput Laut





A.PENANGANAN RUMPUT LAUT


http://rumputlautjeneponto-garassikang.com/berita-145-eksistensi-rumput-laut-indonesia.html

disusun oleh: Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan





Penanganan merupakan kegiatan pra panen untuk mendapatkan mutu
bahan baku yang baik sesuai standar. Oleh karenanya untuk mendapatkan
hasil yang maksimal, maka kegiatan pra panen akan dapat
memaksimalkan mutu rumput laut baik dari mutu bahan baku maupun nilai
jualnya.
1. Pemanenan
Rumput laut yang sudah siap panen yang dibudidayakan dengan
metode rumpon (tali), dipanen dengan cara menarik rumpon ke pinggir
pantai. Rumput laut dilepas dari ikatannya, dipetik pucuknya untuk
ditanam kembali, diikat lagi pada rumpon sebagai tanaman baru. Umur
panen yang optimum adalah 40-45 hari, hal ini sangat disarankan
karena pada umur tanaman tersebut kandungan karagenannya sangat
optimum.

2. Pencucian dan Perendaman
Pemanenan sebaiknya dilakukan mulai siang hari. Hasil panen
dicuci air laut untuk menghilangkan kotoran yang melekat seperti
lumpur, garam, dan lain lain, sehingga rumput laut menjadi bersih.
Selanjutnya rumput laut langsung direndam larutan alkali KOH 0,1%
sampai terendam dan dibiarkan kontak dengan alkali semalaman.
Tujuan perendaman dengan menggunakan larutan alkali adalah untuk
mendapatkan karagenan yang maksimal. Tahapan selanjutnya pagi
harinya rumput laut diangkat dan dicuci dengan air tawar sampai
bersih dan netral.

3. Pengeringan dan Sortasi
Rumput laut yang sudah netral dikeringkan dengan penjemuran,
dapat dilakukan disekitar pantai sampai mencapai kekeringan tertentu
(optimum) biasanya 20-30%. Alas pengering yang sederhanan adalah
dengan bahan plastik, agar cepat kering dan lebih bersih, dapat pula
dengan pengeringan solar yang dipadu kompor.dan untuk menjaga
mutu pengeringan harus dikeringkan diatas para para.

B. Pengemasan dan Penyimpanan
Setelah rumput laut kering dilakukan pengemasan dengan
karung net atau plastik. Untuk lebih efisien tempat rumput laut kering
dapat dipress (cetak) menjadi bentuk kotak-kotak padat per Kg atau 5
kg sehingga pengemasan selanjutnya menjadi lebih efisien dalam
kotak-kotak kayu.dan dijaga agar sirkulasi udara baik. Hal ini
disebabkan apabila sirkulasi udara dalam ruangan dan kemasan tidak
baik, maka akan terjadi proses fermentasi , rumput laut menjadi apek
dan timbul kapang/jamur. Yang akibatnya akan menurunkan mutu
rumput laut.
sumber: http://www.pusluh.kkp.go.id/index.php/arsip/c/81/Pengolahan-Rumput-Laut/?category_id=7 

0 komentar:

Posting Komentar