Senin, 14 April 2014

PENGANTAR TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN



PENGANTAR TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Nama : Firdo Artadi
NIM    : H1H011009
·                Mengapa ikan dianjurkan sebagai bahan pangan???
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk didalamnya adalah tambahan pangan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Sebagai bahan pangan ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan produk lainnya terletak pada kelengkapan komposisi asam aminonya dan kemudahan dicerna. Ikan juga mengandung asam lemak, terutama asam lemak omega-3 yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan otak bayi untuk potensi kecerdasanya. Oleh karena itu, ikan merupakan pilihan yang tepat untuk diet. Dibandingkan dengan lemak hewani lainnya, lemak ikan sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kolesterol yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung koroner. Selain protein tinggi  protein ikan juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang berimbang. Vitamin yang banyak terdapat pada ikan adalah vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A dan D), sedangkan mineral yang dominan adalah kalsium, fosfor, iodium, besi, dan selenium. Zat-zat gizi tersebut bermanfaat mencegah berbagai penyakit degeneratif. Kandungan iodium ikan laut hampir dua puluh delapan kali kandungan iodium ikan air tawar (Astawan, 2004). Selain manfaat ikan untuk kesehatan, perlu diketahui pula kandungan histamin pada jenis ikan seperti tongkol, kembung, cakalang, dan tuna secara alami yang bisa menyebabkan keracunan. Keracunan itu tidak hanya disebabkan oleh kelompok ikan yang secara alami sudah mengandung histamin tetapi juga bisa disebabkan oleh ikan lain yang kurang segar mutunya. Makin tinggi tingkat kerusakan ikan, makin banyak histamin yang terbentuk padaikan. Konsumsi histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan. Gejala keracunan akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 100 mg histamin. Gejala keracunan yang tampak adalah muntah-muntah, bibir bengkak, sakit kepala, mual, muka kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas. Meskipun histamin bisa membuat keracunan, namun belum ada kejadian keracunan bisa mematikan.
v Komposisi Kimia Ikan, menurut Hakim (2009):
Ø  Air            : 66 – 84 %
Ø  Protein      : 15 – 24 %
Ø  Lemak      : 0,1 – 22 %
Ø  Mineral     : 0,8 – 2 %
v Kandungan Protein Ikan menurut Hakim (2009) :
Ø  Ikan basah/segar    = ± 17 %
Ø  Ikan asin               = ± 40 %
Ø  Ikan kering            = ± 60 %
Ciri-ciri ikan yang bermutu baik menurut Hakim (2009):
§  Mata terang, bening dan cembung
§  Insang berwarna merah terang s/d merah tua
§  Kulit dan lendir cemerlang
§  Sisik mengkilap dan tidak banyak yang lepas
§  Daging elastis
§  Daging bila disayat masih melekat kuat pada tulang
Kandungan Protein adalah senyawa biokimia yang komplek dengan berat molekul besar yangg merupakan gabungan asam-asam amino. Kegunaan protein bagi tubuh:
- Metabolisme
- Pertumbuhan
- Kecerdasan
- Daya tahan
- Pengganti sel-sel yg rusak
Jenis asam amino : asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial: Leucine, Isoleucine, Lysine, Methionine, Threonine, Tryptophan, Cystone, Phenylalanine, Valine, Arginine, Histidine. Fungsi asam lemak tak jenuh (omega-3):
1.             Mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein). LDL : asam lemak jahat = mengendapkan lemak pada dinding pembuluh darah dalam. HDL : asam lemak baik = melarutkan lemak pada dinding pembuluh darah dalam.
2.             anti thrombogenic = mencegah pembekuan eritrosit.
3.             untuk kesehatan mata dan metabolisme otak.
Ali  Khomsan  (2004)  menyatakan  bahwa  keunggulan  ikan  laut  terutama bisa   dilihat   dari   komposisi   asam   lemak   Omega-3   yang   bermanfaat   untuk  pencegahan  penyakit  jantung.  Ada  beberapa  fungsi  asal  Omega-3.  pertama  dapat  menurunkan   kadar   kolestrol   darah   yang   berakibat   terjadinya    penyumbatan  pembuluh  darah.  Kedua,  manfaat  lain  dari  lemak  Omega-3  adalah  berperan  dalam proses tumbuh kembang otak.
Lemak  ikan  mempunyai  keunggulan  khusus  dibandingkan  lemak  hewani  lainnya.   Keunggulan   khusus   tersebut    terutama   dilihat   dari   konsumsi   asam  lemaknya.  Ikan  diketahui  banyak  mengandung  asam  lemak  takjenuh  dan  beberapa  diantaranya  esensial  bagi  tubuh.  Asam  lemak  Omega-3  hampir  terdapat  pada semua  jenis  ikan  laut,  tetapi  kandungan  asam  lemaknya  bervariasi  antara  satu  jenis ikan dengan jenis ikan lainnya.
Tabel 1 . Kandungan Asam Lemak Omega-3 Per 100 gr (Suhendra, 2011).
Jenis  Ikan 
Asam  Lemak Omega-3
Tenggiri
2,6  g
Kembung
2,2  g
Tuna
2,1  g
Makerel
1,9  g
Salmon
1,6  g
Tongkol
1,5  g
Tawes
1,5  g
Teri
1,4  g
Sardin
1,2  g
Herring
1,2  g

Ikan laut, sebagai salah satu hasil perikanan tangkap, merupakan sumber protein bagus, bermutu tinggi, memiliki sedikit lemak jenuh namun kaya akan berbagai gizi mikro penting yang diperlukan manusia. Ikan laut merupakan sumber utama asam lemak tak jenuh omega-3, EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) (Burroughs & Burdge 2004) dan juga sumber fosfor, besi dan kalsium yang tinggi (Choo & Williams 2003). Omega-3 juga ditemukan di beberapa minyak sayur, minyak kacang dan minyak cereal, hanya saja tidak sebanyak di ikan laut (Nesheim & Yaktine2007). Selain itu ikan laut memiliki mutu cerna dan daya manfaat tinggi. Artinya seluruh kandungan protein bahan pangan tersebut dapat dicerna dengan lebih mudah dan diserap usus untuk dapat dimanfaatkan tubuh manusia dibandingkandengan protein yang berasal dari daging hewan (Muchtadi 1996). EPA dan  DHA dipercaya berperan penting dalam meningkatkan perkembangan syaraf padajanin dan bayi, menguatkan kehamilan dan menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung (Burdge 2004). Menurut Choo & Williams (2003) Fungsi berbagai zat gizi mikro di ikan laut bagi manusia:
1.             Vitamin A Diperlukan untuk pertumbuhan & perkembangan jaringan- jaringan epithelium, syaraf & tulang
2.             Vitamin D Pengatur utama metabolisme mineral (kalsium & fosfor) tulang
3.             Fosfor Unsur pokok tulang dan gigi
4.             Besi  Heme enzymes (hemoglobin dll)
5.             Yodium Berpengaruh dalam transportasi & metabolisme hormon thiroid
6.             Kalsium Penyusun tulang dan gigi, pengatur syarafdan fungsi otot
7.             EPA  Penting untuk keutuhan jaringan mitokondrial,berperan dalam pembentukan prostaglandin & leukotriene
8.             DHA Zat gizi penting bagi otak dan retina
Sebagai bahan pangan, ikan laut hadir di pasar dalam berbagai bentuk perlakuan yaitu dalam bentuk segar, diawetkan, dibekukan, dikalengkan dan di-buat tepung ikan (DKP 2008). Dari perlakuan tersebut diperoleh hasil olahan. Ikan segar merupakan ikan mentah yang tidak busuk dan belum diolah. Biasanya ikan segar telah mengalami beberapa perlakuan yaitu pencucian dan penyiangan atau tanpa penyiangan, pendinginan dan pengemasan (SNI 1992). Ikan segar sangat mudah mengalami proses pembusukan. Untuk menanggulanginya, ikan perlu diolah  dari bentuk segarnya. Selain dapat meningkatkan nilai tambah, pengolahan ikan juga merupakan aplikasi proses pengawetan yang bertujuan mencegah kerusakan pada ikan segar, dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan. Ikan asin adalah pangan awetan yang diolah dengan cara penggaraman dan pengeringan. Ikan pindang adalah ikan awetan dengan kadar garam rendah yang pengolahannya merupakan gabungan antara penggaraman dan perebusan sehingga memberikan rasa yang khas. Ikan kaleng didefinisikan sebagai jenis ikan olahan yang diawetkan dan dikemas secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba dan benda asing lainnya) dalam  suatu wadah, kemudian disterilkan (Deputi Merinstek Bidang Pendayagunaan  dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2000).
Tabel 2 . Perbandingan kandungan zat gizi yang terdapat pada beberapa produk ikan laut per 100 gr produk.
Kandungan
Zat Gizi
Produk Ikan Laut
Ikan segar
Ikan asin
Ikan kaleng
Ikan pindang
Air (%) 
80,0
40,0
47,0
59,0
Kalori (kal) 
113,0
193,0
338,0
157,0
Protein (%) 
17,0
42,5
21,1
28,0
Lemak (%)
4,5
1,5
27,0
4,2
Kalsium(mg/100g)
20,0
200,0
354,0
50,0
Fosfor(mg/100g)
200,0
300,0
434,0
100,0
Besi (mg/100g)
1,0
2,5
3,5
1,0
Vit A (S1/1-g)
150,0
-
250,0
150,0
VitB(mg/100g)
0,05
0,01
0,1
01

Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1979.
WHO (1997) merekomendasikan untuk menghemat konsumsi ikan asin yang didasarkan pada data yang berkaitan dengan diet dan penyakit kanker. Umumnya garam yang ditambahkan untuk pengawetan di bahan pangan, paling banyak terdapat di ikan asin, yaitu berkisar 5-10 gr/100 gr ikan, dibandingkan penggaraman di daging lebih sedikit yaitu 2-6 gr/100 gr daging dan di roti bervariasi antara 1,5 hingga 4 gr/100 gr roti.
Berbagai penelitian tentang pengaruh ikan laut terhadap kesehatan manusia telah banyak dilakukan, mulai dari pengaruhke janin hingga ke orangtua. Konsumsi DHA ke ibu hamil ternyata mempengaruhi kandungan DHA pada darah dan ASI (Al  et al. 1995). Aliran DHA ke placenta meninggi dengan meningkatnya konsumsi DHA (Haggarty  et al.1999). Jadi peningkatan konsen-trasi DHA pada darah ibu hamil meningkatkan ketersediaan DHA untuk janin. Status DHA pada ibu hamil dapat mempengaruhi ketersediaan suplai DHA ke otak janin, organ-organ dan jaringan-jaringan lainnya (Clandinin  et al.1980). Pengembangan syaraf janin secara optimum tergantungpada nutrisi spesifik, termasuk DHA. Rendahnya konsumsi ikan laut selama ibu hamil menyebabkan janin mengalami kekurangan asam lemak esensial omega-3 yang dapat meng-akibatkan gangguan pada perkembangan syaraf janin (Salem  et al.2001). Sementara pengembangan syaraf yang kurang optimum lebih banyak dialami anak dari ibu yang mengonsumsi ikan laut kurang dari hasil penelitian Hibbeln  et al. (2007), yaitu 340 gr ikan/minggu dibandingkan dengan yang dialami anak dari ibu yang mengonsumsi ikan laut lebih dari 340 gr ikan/minggu. Hasil penelitian pasca kelahiran mengkonfirmasi adanya hubungan antara DHA dan inteligensi pada anak dan rendahnya konsumsi DHA menyebabkan kerusakan otak atau mengurangi fungsi optimal otak manusia (Podell 1999). Anak-anak yang mengalami hiperaktif atau yang mengalami gangguan kurangdapat berkonsentrasi cenderung mengalami kekurangan DHA.
Para ahli gizi dalam Lokakarya Peranan Asam Lemak Esensial dalam Perkembangan Kecerdasan di Serpong, 14-15 Februari  1996 (Khomsan 2002), telah menyimpulkan bahwa asam lemak omega-3 yang terdapat pada ASI, ikan dan produk olahannya (termasuk minyak ikan) mempunyai peranan penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Percobaan Helland  et al. (2001, 2003) yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh minyak ikan pada tingkat inteligensi anak menemukan bahwa anak-anak dari ibu yang mengonsumsi 2 gr/hari DHA dan EPA dari minyak ikan selama tiga bulan terakhir kehamilan memiliki skor IQ pada usia empat tahun lebih tinggi dibandingkan dengan skor IQ anak dari ibu yang menerima suplemen minyak jagung sebagai  placebo effect. Tingginya kinerja kognitif bayi berhubungan nyata dengan tingginya konsumsi ikan laut ibu selama hamil hingga persalinan (Oken et al.2005) dan semakin berkembangnya perhatian anak (Colombo  et al. 2004). Pengukuran IQ pada anak usia 8 tahun dari ibu yang mengonsumsi ikan laut selama kehamilannya dengan menggunakan tes WISC,  Wechsler Intellegence Scale for Children, pengukur inteligensi yang terstandar,  full-scale, verbal and performance intellegences, menunjukkan bahwa konsumsi ikan laut lebih dari 3 porsi seminggu selama ibu hamil tidak memberikan dampak buruk pada perkembangan dan perilaku anak (Daniels  et al.2004). Sebaliknya membatasi konsumsi ikan laut pada ibu hamil mengurangi konsumsi protein yang diperlukan untuk pengembangan syaraf bayi secara optimum (Hibbeln et al.2007). Hasil penelitian ini sejalan dengan laporan yang menyatakan bahwa rendahnya konsumsi asam lemak omega-3 selama kehamilan menurunkan IQ verbal anak (Helland  et al.2003, Whalley  et al. 2004).
Budaya makan ikan yang tinggi dalam masyarakat Jepang telah membuktikan terjadinya peningkatan kualitas kesehatan dankecerdasan pada anak-anak di negara tersebut (Khomsan 2002). Oleh karena itu  asam lemak omega-3 sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil dan menyusui, karena keduanya akan mempengaruhi kondisi janin di kandungan dan anaknya. Menurut Dahuri (1999) masyarakat di negara dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi, selain berkorelasi positif dengan tingkat kecerdasan masyarakat, penurunan kolesterol dan pencegahan berbagai penyakit degeneratif, juga menunjukkan tingkat harapan hidup yang relatif lebih lama yaitumencapai sekitar 80 tahun. Tingginya usia harapan hidup masyarakat di negara dengan tingkat konsumsi ikan laut tinggi dapat dijelaskan dari adanya dampak positif mengonsumsi ikan laut yang menyebabkan kesehatan masyarakat semakin  baik, dan kesehatan masyarakat yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam memper-panjang usia harapan hidup.
            Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ikan dijadikan bahan pangan bagi manusia bisa memberikan suatu manfaat dan efek positif pada setiap orang yang mengkosumsinya, baik itu untuk kesehatan maupun untuk kecerdasan. Selain itu keunggulan ikan ini lebih mudah didapatkan di Indonesia, karena hampir seluruh negara Indonesia ini 2/3 wilayahnya adalah perairan, sehingga potensi ketersediaannyapun cukup menjanjikan.